Jamu Laris di Musim Hujan

JABABEKA - Banyak cara untuk menjaga kesehatan di musim penghujan ini, salah satunya dengan cara minum jamu.

Penjual jamu, Lubabil Asror
Salah seorang pedagang jamu, Lubabil Asror (39) bersyukur dagangannya makin laris di musim hujan ini.

“Saya bersyukur, karena dagangan saya laris walau musim hujan. Kalau habis semua, dalam sehari saya bisa dapat Rp150 ribu,” kata Lubabil, warga Pasir Sari, Jababeka ini.

Lubabil tidak jauh-jauh menjajakan dagangannya, hanya di seputaran Jababeka. Ia mulai menggunakan sepeda motor untuk berkeliling selama tiga jam. Gerobak jamu bertuliskan ‘Jamu Sehat’ terpasang di belakang sepeda motornya.

Bagi dirinya, pekerjaan ini hanya sampingan karena ia memiliki pekerjaan tetap, yakni menjemput anak sekolah.

“Kalau pagi-pagi, kerja saya antar-jemput anak sekolah di SD Kasuari. Saya pulang jam 1 siang, lalu shalat dan makan. Jam 3, saya keluar lagi untuk jualan,” terangnya, Senin (20/1).

Segelas jamu dijual dengan harga Rp4.000 yang jenis dan khasiatnya bermacam-macam, seperti jamu pegal linu, jamu masuk angin, dan jamu anti nikotin (anik) untuk perokok.

Salah satu pelanggan tetap Jamu Sehat, Zulekha (55), mengaku setiap hari membeli jamu untuk mengatasi asam urat yang dideritanya.

“Tiap hari saya beli, supaya asam urat saya tidak kambuh,” ujarnya.

Hujan tidak menjadi hambatan Lubabil untuk mencari penghasilan tambahan. Ia harus menghidupi isteri dan dua orang anaknya. Salah satu anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar tinggal bersama neneknya di kampungnya, Solo.

“Jualan jamu gini lumayanlah buat nambah-nambah. Saya harus membiayai anak saya yang masih SMP dan satu anaknya yang sekolahnya masih SD,” tutupnya. (*) (Red)

Jamu Laris di Musim Hujan Jamu Laris di Musim Hujan Reviewed by Unknown on 20:59 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.